Salah satu tantangan yang dihadapi oleh perusahaan adalah kebiasaan karyawan yang sering mengajukan kasbon atau meminjam uang di muka.

Berhutang memang dapat menjadi solusi yang tepat bagi seseorang dalam mengatasi masalah keuangan sementara atau untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan dana yang tersedia.

Namun, jika dilakukan terus menerus, fenomena ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan keuangan (cash flow) perusahaan dan mempengaruhi produktivitas karyawan. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Artikel ini akan menjelaskan beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan dalam mengatasi karyawan yang sering mengajukan kasbonYuk, simak selengkapnya!

Baca Juga: Solusi Mengurangi Kasbon Karyawan yang Menunggak ke Perusahaan

Langkah-langkah Mengatasi Karyawan Sering Kasbon

Karyawan Sering Kasbon ke Bos

1. Buatlah Kebijakan atau Evaluasi Kebijakan Kasbon yang Sudah Ada

Langkah pertama dalam mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kebijakan kasbon yang ada di perusahaan. Periksa apakah aturan dan batasan yang ditetapkan sudah cukup jelas dan dapat diterima oleh semua karyawan.

Jika perusahaan Anda belum memiliki aturan semacam ini, maka HRD dapat berdiskusi dengan manajemen untuk menerapkan kebijakan (biasanya berbentuk Surat Keputusan Direksi) untuk memastikan bahwa kasbon hanya diberikan dalam situasi darurat dan dengan nilai nominal yang masuk akal.

2. Komunikasikan dengan Efektif

Seringkali, karyawan mengajukan kasbon karena mereka menghadapi masalah keuangan yang mendasar. Penting bagi manajemen perusahaan atau HRD untuk membuka saluran komunikasi yang efektif dengan karyawan.

Ajak karyawan untuk berbicara secara pribadi tentang masalah keuangan mereka dan tawarkan solusi alternatif seperti program pinjaman karyawan yang lebih terstruktur atau pelatihan keuangan pribadi. 

Dengan komunikasi yang baik, karyawan akan merasa didengar dan perusahaan dapat membantu mereka menyelesaikan masalah keuangan mereka secara lebih baik.

Baca Juga: 8 Alasan Karyawan Pinjam Uang (Kas Bon) ke Bos

3. Edukasi keuangan

Banyak karyawan yang mengalami masalah keuangan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan pribadi. Perusahaan dapat mengadakan program edukasi keuangan yang meliputi topik seperti perencanaan anggaran, pengelolaan utang, dan investasi.

HRD juga dapat menyarankan karyawan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dengan memanfaatkan fitur Periksa Finansial (Financial Checkup) di aplikasi Payuung Pribadi.

Dengan meningkatkan pengetahuan keuangan karyawan, mereka akan menjadi lebih bertanggung jawab dalam mengelola keuangan pribadi mereka dan mengurangi kebutuhan akan kasbon.

4. Solusi finansial alternatif

Selain kasbon, perusahaan dapat menyediakan opsi lain bagi karyawan yang mengalami masalah keuangan. Misalnya, melalui Payuung, perusahaan dapat menjalin kerja sama dengan bank atau perusahaan teknologi finansial yang diawasi OJK untuk memberikan fasilitas pinjaman karyawan dengan suku bunga yang terjangkau. 

Solusi finansial lain yang dapat ditawarkan perusahaan untuk membantu keuangan karyawan adalah fasilitas early wage access, atau di platform Payuung disebut dengan Tarik Gaji Awal. Fasilitas ini dapat memberikan akses dana darurat dengan cepat dan mudah kepada karyawan. Yang lebih penting lagi, fasilitas early wage access tidak mengenakan bunga karena dana yang ditarik karyawan berasal dari gaji prorata karyawan itu sendiri.

Fasilitas ini cocok bagi karyawan yang membutuhkan dana cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau mengatasi masalah keuangan sementara. Fasilitas ini biasanya juga tidak memerlukan verifikasi dan validasi yang ketat seperti fasilitas pinjaman karyawan, sehingga proses pengajuan dan pembayaran biasanya lebih mudah dan cepat.

Daftar Presentasi Payuung

Dengan menawarkan opsi-opsi alternatif semacam ini, karyawan akan memiliki alternatif yang lebih baik dibandingkan mengajukan kasbon ke perusahaan.

Baca Juga: Tingkatkan Kesehatan Finansial Karyawan, dengan Tarik Gaji Awal

5. Monitoring dan pengawasan

Terakhir, HRD dan manajemen harus melaksanakan monitoring dan pengawasan yang ketat terhadap kasbon yang diberikan kepada karyawan. Pastikan ada prosedur yang jelas dan transparan untuk mengajukan dan meluluskan pengajuan kasbon.

Selain itu, lakukan pemeriksaan berkala terhadap kasbon yang ada untuk memastikan pembayaran tepat waktu dan mencegah adanya kasbon yang menumpuk. Perusahaan juga sangat disarankan untuk menggunakan fasilitas pencatatan kasbon seperti yang tersedia di aplikasi Gadjian atau fitur Tarik Gaji Awal di platform Payuung agar pencatatan dan pembayaran kasbon berjalan seperti yang diharapkan tanpa mengganggu cash flow perusahaan.