Karyawan yang merupakan kelompok usia millenials atau mereka yang lahir setelah 1980 dikenal sebagai tipe pekerja yang tidak mudah puas. Banyak survei yang menggambarkan keinginan mereka untuk pindah kerja ketimbang bertahan di satu perusahaan hingga pensiun.

Survei perusahaan audit dan konsultan Deloitte tahun 2018 terhadap lebih dari 10.000 karyawan millenials di 36 negara menunjukkan 43 persen responden berencana meninggalkan pekerjaan mereka kurang dari dua tahun, dan hanya 28 persen yang mengatakan ingin bertahan setidaknya hingga lima tahun.

Salah satu penyebab turnover karyawan millennials adalah kompensasi terkait employee benefit. Menurut iCIMS Hire Expectations Institute, sebuah perusahaan pengembang software perekrutan karyawan berbasis di Amerika Serikat, 66 persen pekerja masih berpeluang pindah kerja untuk mendapatkan gaji dan benefit yang lebih baik. Sedangkan studi yang dilakukan American Family Life Assurance Company (Aflac), 47 persen karyawan akan mencari pekerjaan baru dalam waktu satu tahun karena ketidakpuasan terhadap benefit.

Perusahaan yang ingin mempertahankan top talent di perusahaannya mulai sekarang wajib memikirkan strategi untuk meningkatkan retensi karyawan, dengan merancang program benefit yang tepat dan berdampak. Jika tidak, perusahaan harus siap kehilangan karyawan terbaik karena menerima iming-iming benefit yang lebih menarik dari perusahaan pesaing.

Ini juga berarti pengusaha bakal merogoh kocek lebih dalam untuk membiayai rekrutmen untuk mencari pengganti top talent yang telah ‘dibajak’ oleh kompetitor. Apabila perusahaan terlalu sering bongkar-pasang tim karena turnover yang tinggi, yang terjadi adalah inefisiensi bisnis. 

Rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengisi kembali posisi yang ditinggalkan karyawan yang resign adalah 42 hari, artinya selama itu pula perusahaan kehilangan produktivitas. Menurut studi Society for Human Resource Management tahun 2016, rata-rata biaya perusahaan untuk mencari karyawan pengganti adalah 4.129 dolar AS.

Di Amerika Serikat, turnover millenials yang tinggi telah membebani ekonomi nasional dengan biaya 30,5 miliar dolar AS per tahun, berdasarkan data Gallup Consultant. Sementara, ERE Media mencatat biaya perekrutan pegawai baru juga menyedot anggaran perusahaan, yakni sebesar 30-50 persen gaji tahunan untuk karyawan entry-level, 150 persen untuk mid-level, dan 400 persen untuk high-level.

Mengapa benefit merupakan cara efektif untuk meningkatkan retensi dan meminimalkan turnover karyawan? Menurut perusahaan manajemen risiko multinasional berbasis di Inggris Willis Towers Watson, 75 persen karyawan bertahan di perusahaan karena program benefit yang diberikan. 

Artinya, program benefit yang bernilai penting bagi karyawan dapat membuat mereka bahagia dan puas bekerja di perusahaan bersangkutan. Efeknya adalah meningkatkan empolyee engagement (keterikatan) dan loyalitas, sehingga mereka tidak gampang tergoda untuk pindah kerja. 

Apa saja langkah meningkatkan retensi karyawan millennials di perusahaan?

1. Kenali Karakter Karyawan Millennials

Berbeda dengan Generasi X pendahulunya yang umumnya berorientasi mengejar karir, kekayaan, dan kemapanan, pekerja millenials memiliki kesadaran lebih mengenai pentingnya keamanan, kenyamanan, kesehatan, dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Itu sebabnya mengapa fleksibilitas kerja menjadi idaman millennials, di mana mereka punya kesempatan untuk menyeimbangkan hidupnya sebagai homo economicus dan homo socius.

2. Cari Tahu Apa yang Paling Dibutuhkan Millennials

Cara paling sederhana untuk memilih program benefit yang tepat adalah berkomunikasi langsung atau melalui survei internal untuk menanyakan kepada karyawan millennials mengenai benefit apa yang paling berharga dan paling penting yang membuat mereka bahagia dan ingin bertahan di perusahaan. 

Input dari karyawan mengenai kebutuhan atas benefit mungkin akan beragam. Namun, perusahaan dapat mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori. Pada umumnya, di luar gaji dan tunjangan, millennials membutuhkan perlindungan atau proteksi dalam pekerjaan, kesejahteraan dan kesehatan, dan work-life balance.

3. Susun Program Benefit Karyawan Berdasar Kebutuhan Mereka

Jika karyawan millennials menginginkan kemudahan pinjaman karyawan, misalnya, maka perusahaan dapat memberikan akses pinjaman sangat lunak. Apabila karyawan membutuhkan perlindungan agar merasa tenang dan lebih fokus bekerja, maka jawabannya tentu program asuransi. Sedangkan jika karyawan meminta kepedulian perusahaan untuk menunjang gaya hidup millennials di luar pekerjaan, maka perlu menghadiahi mereka dengan cuti tambahan serta fasilitas untuk menyeimbangkan kerja dan kehidupan.

4. Gunakan Teknologi Sebagai Solusi Program Benefit yang Efisien

Saat ini sudah tersedia platform online Payuung yang memudahkan perusahaan meningkatkan retensi karyawan melalui pemberian benefit. Selain gampang diakses di mana saja, perusahaan dapat memilih program benefit sesuai kebutuhan yang langsung disediakan oleh merchant di marketplace.

Benefide menyediakan pinjaman karyawan pihak ketiga dengan bunga dan biaya sangat terjangkau melalui perusahaan peer to peer lending KoinWorks. Sehingga, karyawan dapat menekan anggaran perusahaan untuk pinjaman karyawan.

Untuk urusan proteksi karyawan, asuransi jiwa yang disediakan Capital Life Indonesia menjadi pilihan investasi yang tepat karena mensyaratkan biaya yang ringan namun dengan nilai manfaat yang besar, yang meliputi perlindungan atas risiko kecelakaan, kematian, dan kecacatan.

Ingin membakar semangat dan meningkatkan produktivitas karyawan? Beri fasilitas untuk menunjang gaya hidup millennials dengan berbagai macam voucher hadiah dan diskon yang bermanfaat untuk kepentingan karyawan sehari-hari, dari mulai kedai kopi hingga tiket liburan. 

Payuung dapat membantu perusahaanmu lebih efisien dalam mengelola benefit karyawan, sebab semua layanan dilakukan secara mudah, cepat dan tak berbelit, serta dengan biaya yang sangat ekonomis. Jadi jika berpikir soal meningkatkan retensi karyawan, kamu perlu mencoba Payuung sebagai solusi jitu.

 

Daftar Presentasi Payuung